Beauty and the beast, kali ini bukan untuk membahas lagu atau film dari negeri barat yang sudah kondang gulindang. Tapi kali ini akan membahas kecantikan versu keburukan. Why ??? supaya kita bisa membedakan mana cantuik betulan dan mana yang palsu atau beast yang dibungkus sedemikian rupa sehingga kehilangan bentuk aslinya dan terlihat cantik semu.
Beauty, perumpuan mana yang tidak mau disebut beatifull ? pasti deh hidungmu bakal kembang kempis kalau ada yang bilang how beautiful yau are. Apalagi kalau bodimu menunjang dengan tubuh yang semampai(bukan semester tak sampai), langsing, putih dan rambut indah terurai. Walah…seperti iklan-iklan di televisi. Kamupun pasti percaya seratus persen bila ada yang memuji bahwa kamu terlihat cantikdengan modal sedemikian rupa. Sudah tidak keingat lagi kalau tiu semua rayuan gombal yang pasti ada mau.
Sedangkan bagi kamu yang nggak punya ciri-ciri diatas, pasti Cuma manyunkarena merasa diri nggak cantik. Udah tubuh kalau nggak kelewat kurus pastilah kelewat gemuk, kulit cokelat kusam plus rambut yang keriting.duh, seakan-akan kelahiranmu di dunia menjadi sebuah kutukan dengan penampilan seperti ini. Kamu menjadi perempuan paling merana sedunia karena tidak ada sedikitpun criteria cantik yang bisa dibanggakan. Tapi apa iya sih, definisi cantik Cuma yang kayak gini saja ??
Cantik, bagaimanakah ??
Beauty is in the eye of the beholder, kecantikan itu tergantung siapa yang melihat dan menilai. Di jaman kiasar Romawi dulu, perempuan cantik adalah yang bertubuh gendut dan subur. Kalau nggak percaya, coba lihat buku komik koleksimu. Yang jadi primadona kebanyakan perempuan bertubuh subur dan bukannya sikurus kering. Perempuan kurus dianggap kurang gizi dan tidak menarik. Seiring perkembanga wakut criteria cantik menjadi berubah. Karena manusia terutama perempuan mempunyai kecenderungan mudah menjadi gemuk daripada kurus. Maka ada pihak-pihak tertentu meliahat peluang ini. Di ciptakan stereotip perempuan cantik itu dengan yubuh yang lang sing dan cenderung kurus. Model-model iklan dan peragawati adalah ikon untuk mengopinikan bagaimana m,enjadi perempuan cantik. Berlomba-lombalah para perempuan seluruh dunia meniru ikon itu. Obat pencahar dengan berbagtai merek laris manis diserbu perempuan supaya dirinya bisa menjadi langsing dan kurus.
Barbie adalah gambaran sempurna tentang sosok perempuan ideal dalam bentuk boneka. Tubuh ramping, bagian pinggul bak gitar spanyol, hidung mancung, mata biru, bibir tipis, kulit putih dan rambut pirang. Perempuan seluruh dunia pun berlomba-lomba meniru sosok ini tak peduli dengan cara apapun. Jadilah laris manis obat pelurus rambut, pemutih kulit, pelangsing tubuh, hingga dokter bedah untuk kecantikan .
Perempuan gendut dengan kulit cokelat atau hitam dicitrakan sebagai perempuan jelek di banyak film-film produksidalam dan luar negeri. Diopinikan dengan gencar agar para perempuan marasa malu menjadi gendut dan berkulit yang tidak putih. Jadilah perempuan bukan lagi sibuk mengurusi akhlak, upgrade pemikiran, dan iman tapi malah pusing mikirin berat badan, kosmetik terbaru apa yang lagi in. atau baju model apa yang lagi musim. Bagi yang berduit operasi plastic memancungkan hidung, sedot lemak, menghilangkan kerut wajah hingga (maaf) payudara pun dipermak disana-sini. Tujuannya tampil cantik secara fisik. Padahal, kecantikan fisik sama sekali tidak berbanding lurus dengan kecantikan akhlak dan sikap. Seperti inikah gambaran cantik yang kita inginkan ??
Siapakah si cantik itu (beauty) ??
Si cantik atau the beauty adalah seseorang yang padanya terpancar kecantikan alami dan sejati. Bukan cantik yang pura-pura dengan memakai topeng kosmetik atau pun kesemuan yang pasti akan luntur.
Si cantik ini adalah yang mempunyai beauty luar dan dalamdengan bukti akhlak yang baik, otak yang cerdas, dan paling utama adalah iman yang mantap. Kamu bakal merasakan seseorag itu cantik ketika kamu merasa selalu bisa inntropeksi bila berinteraksi dengannya.
Kulit si cantik selalu terlindung dibalik kainkerudung (khimar) dan jilbabnya. Hanya laki-laki yang bertanggung jawab saja yang mampu menyibak pesona kecantikan alami yang ada dibaliknya. Bukan tropi kuningan, segepok rupiah ataupun secarik kertas penghargaan. Tapi nilai kecantikan perempuan ini adalah dunia dan akhirat. Tak ada harta dunia yang mampu membelinya. Biar kata secara fisik si cantik menurut pendapat orang , perempuan jenis ini tak pernah ambil pusing. Kurus atau gendut bukan masalah besar lagi asalkan pola hidup sehat telah dijalankan. Karena tak dipungkiri ada perempuan yang membawa gen keluarga yang memang bertubuh gendut meski pola makannya sedikit.
Kulit tak harus putih asal selalu ditutup dengan sempurna sesuai perintah Allah. Hidung pesek, bibir yang tak setipis bibirnya Cindy Crawford, dan dagu yang sederhana tak seseksi dagu Nadine Candrawinata, itu semua nggak masalah sama sekali. Bahkan Maha Sempurna Allah yang maha tahu proporsi ideal wajah perempuan. Meski pesek tapi masih terlihat manis dengan ghodul bashor-nya (menundukkan pandangan) mata karena takwa. Bibir meski tak tipis selalu dibasahi dengan dzikirullah dan kalimat yang baik menjadikannya terlihat indah.
Sunngguh, kecantikan alami akan terpancar dari perempuan semacam ini. Bila ada senyum terukir, bukan demi gelar acara beauty pageant. Tapi semata-mata keramahan tulus yang hadir bernilai sedekah dan menuai pahala. Pancaran matanya bening bukan genit. Ayunan langkahnya ringan ke majelis-majelis ilmu dan dakwah. Cantik jenis ini tak akan pernah lekang dimakan usia dan zaman. Jadi meskipun satu ketika nanti masa muda pergi dan digantikan oleh masa tua, perempuan ini akan tetap terlihat cantik dimata siapapun yang memandang. Yang begini inilah yang pantas disebut inner beauty sejati.
Siapakah si jelek (beast) ??
Si jelek atau the beast adalah mereka yang mempunyai kecantikan semu dan penuh kepura-puraan. Kecantikan yang terpancar darinya Cuma sebatas permukaan dan penuh dengan polesan disana-sini. Semua yang ada di dirinya serba palsu, ya senyumnya, ya ketulusannya, dan lain-lain deh. Mereka ini ibarat manekin yang bisa berjalan. Tahukan apa itu manekin ? boneka cantik yang biasa dipajang di took-toko baju, diam tak bergerak, tak punya otak. Namanya juga benda mati. Kecantikan jenis ini sanga suka dengan kilatan kamera dan rekaman video. Setiap inci senyumnya ada yang nge-shoot. Tanpa itu semua nggak bakal daia mau senyum ataupun berbuat baik pada sesame. Demi sekedar mendapat pengakuancantik, cewek-cewek seperti ini merasa perlu mengikuti berbagai jenis beauty pageant untuk mendapat pengakuan dari para juri. Kasihan banget khan, hanya sekedar untuk mendapat predikat puteri cantik, cewek ini kudu obral harga diri. Aurat diumbar kemana-mana, rasa malu sudah tergadaikan karena gepokan rupiah dan iming-iming ketanaran nama.
Jadi kamu jangan terkecoh dengan kecantikan jenis ini, selain nggak riil, kecantikan ini juga nggak bakal tahan lama. Berapa sih usia seseorang mampu bertahan dengan kulit mulus dan kencang ? beberapa tahun kedepan, kulit luar yang selalu dibanggakan itu akan kendor dan keriput. Biar kata krim awet muda merek apapun yang dipakai, nggak pernah ada krim yang mampu melawan jodrat alam dan sunnatullah. Menjadi tua adalah satu kepastian yang tak mungkin ditolak siapapun juga, kecuali kematian. Kalau sudah ngomongin kematian, yang namanya kulit semulus apapun ia hanyalah onggokan benda mati yang segera menjadi santapan cacing tanah. Secantik dan semolek apapunkulitnya, itu semua tidak ada gunanya bila ajal telah menjemput. Bahkan di akhirat kelak, kulit cantik yang kerjaannya umbar aurat ini akan menjdi kulit terjelek yang pernah ada. Kulit itu akan dibakar di api neraka karena suka dipamerkan kepada laki-laki yang tak berhak menikmatinya.
Siapakah di balik beauty and the beast ??
Sesuatu di balik beauty sudah jelas dong. Islam sebagai ideologi alias the way of life menciptakan perempuan-perempuan cantik luar-dalam. Islam mampu menghasilkan perempuan berkualiatas dalam posisinya sebagai manusia sesungguhnya, bukan boneka p bukan pula makhluk jadi-jadian. Maksudnya jadi-jadian adalah sosok yang tak mengenal dirinya sendiri dan bahkan merasa asing dengan kepribadiannya sendiri. Itu semua bisa terjadi karena tak pernah ada keraguan lagi bahwa islam berasal dari yang Maha menciptakan dan mengetahui kapasitas manusia dalam kedudukannya sebagai hamba. Seluruh aturan hidup yang diberikannya untuk manusia termasuk hamba berjenis perempuan semuanya pas dank lop dengan kebutuhan perempuan sendiri. Sebagai masal perintah menutup aurat ternyata selaras dengan kebutuhan perempuan untuk melindungi kulit lembutnya dari sengatan matahari. Tak perlu lagi berbgai jenis krim tabir surya yang dibeli itu semua ujung-ujungnya menguntungkan pengusaha kapitalis. Tapi ingat, ketika kamu menutup aurat bukan karena supaya kulit menjadi sehat. Tapi itu semua dijalankan dijalankan sebagai bukti kepatuhan kita pada Allah Swt.
Sedangkan sesuatu dibalik the beast adalah semua ideology yang tidak sesuai dengan firah kemanusian, tidak memuaskan akal dan pastinya menggelisahkan jiwa. Ini semua dipenuhi oleh dua ideologi besar dunia yaitu kapitalisme dan sosialisme. Karena sosialisme telah ambruk sebelum genap berumur satu abad, maka topik ini kita lewati saja. Focus kita tujukan pada kapitalisme yang saat ini seakan-akan telah menguasai dunia dengan akidah sekulernya yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Kapitalisme inilah yang menjadi biang kerok semua kerusakan di bumi termasuk hadirnya perempuan-perempuan sebagai the beast alias korban keserakahan para borjuis capital. Ideologi inilah yang menyulap perempuan lugu menjadi boneka-boneka manekin yang diberinya pakain tapi telanjang. Tubuh perempuan yang seharusnya dilindungi malah diumbar auratnya kemana-mana demi manangguk untung materi. Wajah perempuan juga tak ubahnya badut dan topeng karena tebalnya lapisan kosmetik membelit kulit. Dari ujung rambut yang penuh semprotan hair spray hingga ujung kaki yang penuh coretan kuteks, menjadikan perempuan tak bedanya dengan seonggok benda mati.
Kejamnya perlakuan kapitalisme terhadap perempuan seperti gambaran diatas, tidakah menggugah hati nurani dan akal kita untuk berontak ? Cuma mayat hidup yang rela dirinya dan ketinggian martabatnya sebagai manusia diinjak-injak sedemikian rupa.so, bila sudah tahu dampak buruk kapitalisme terhadap kehidupan. Ayo..bangkitlah para Sheina-sheina (meminjam istilah dari salah satu cerpen karangan Minhadzul Abidin ) sapeken kita sama-sama campakkan ideologi ini ke tong sampah peradaban. Kita ganti dengan ideologi islam..yup hanya islam saja jawabannya. Wallahu a’lam bi ash-shawab. []